KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Jenis Diet Penyakit ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada ibuk Farah Mulziana,Skm selaku Dosen mata
kuliah ilmu gizi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Jenis Diet Penyakit. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan pembahasan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. . Pengertian Diet............................................................................................................. 2
B. Macam-macam
Diet...................................................................................................... 2
1.
Diet Energi Tinggi
Protein Tinggi.......................................................................... 2
2.
Diet Energi Rendah............................................................................................... 4
3.
Diet Garam Rendah............................................................................................... 5
4.
Diet Serat Tinggi.................................................................................................... 5
5.
Diet Sisa Rendah................................................................................................... 6
6.
Diet Pada Tindakan
Bedah.................................................................................... 7
7.
Diet Luka Bakar.................................................................................................. 10
8.
Diet Komplikasi
Kehamilan................................................................................. 11
9.
Diet Penyakit Hati
dan Kandung Empedu.......................................................... 12
10.
Diet Penyakit
Diabetes Melitus........................................................................... 13
11.
Diet Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah....................................................... 14
12.
Diet Penyakit Ginjal
dan Salura Kemih............................................................... 16
13.
Diet Penyakit Gout
Artritis................................................................................. 18
14.
Diet Penyakit Kanker.......................................................................................... 19
15.
Diet Penyakit
HIV/AIDS.................................................................................... 19
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Siring sekali kita melihat orang yang berdiet untuk mendapatkan
tubuh yang ideal, biasanya orang tersebut tidak makan dalam porsi banyak, tidak
makan makanan yang berlemak,dan yang terlalu bayak mengandung protein, ada juga
yang ingin instan dengan mengkonsumsi obat-obatan, namun diet itu bukan hanya
untuk menurunkan berat badan saja melainkan ada juga diet diet penyakit yang di
lakukan untuk mencegah kambuh pada penyakit tertentu.
Sudah lama diketahui
bahwa makanan memegang peran penting dalam upaya pencegahan dan penyembuhan
penyakit.oleh sebab itu baik dalam keadaan sehat maupun sakit,susunan makanan
perlu diatur dengan baik. Di rumah sakit, pengaturan diet ini memerlukan kerja
sama erat antara berbagai profesi terkait seperti dokter, perawat, dietisien,
dan profesi kesehatan lain.
B.
Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di
atas maka kita dapat mengambil beberapa masalah yang akan menjadi pembahasan
kita yaitu :
a.
Apa saja jenis
diet penyakit...?
b.
Apa tujuan diet
penyakit...?
c.
Dan apa
syarat-syarat diet pada penyakit tertentu...?
C.
Tujuan
pembahasan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah :
a.
Untuk menambah
wawasan penulis dan pembaca
b.
Untuk mengetahui
apa-apa saja yang termasuk diet penyakit, apa tujuan diet penyakit, dan apa
syarat-syarat diet pada penyakit tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Diet
Diet sering disalah artikan sebagai usaha
mengurangi makan untuk mendapatkan berat tubuh yang ideal, atau untuk
mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Padahal, berdasarkan asal serapan katanya,
arti ini yang sebenarnya adalah mengatur pola makan. Tentu saja, saat ini masih
banyak orang yang menyalah artikan arti berat badan sendiri. Oleh karena itu
perlu diluruskan mengenai arti menurunkan berat badan yang sebenarnya. Diet
sangat akrab di kalangan kaum wanita, karena memang sebagian besar wanita tentu
saja menginginkan tubuh yang ideal. Cara ini dipercaya dapat membantu mereka
untuk mengkonsumsi makanan dengan porsi cukup yang dibutuhkan oleh tubuh,
sehingga berat badan mereka juga tetap terkontrol dan terjaga Dalam kamus Gizi
Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009 keluaran Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(Persagi), Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan
serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi, atau
diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita,
kesehatan, atau penurunan berat badan . Oleh karena itu Diet dapat di
defenisikan sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi
makan untuk mendapatkan berat badan yang ideal . Sekarang diet memiliki banyak
jenis dari diet rendah kalori, diet rendag protein, diet jantung, diet rendah
gula, diet rendah garam, hingga diet rendah purin (untuk penderita gout atau
asam urat).Adapun demikian macammacam diet dan definisinya akan dirangkum
dibawah ini :
B.
Macam- macam Diet
Diet
terbagi kepada beberapa macam yaitu:
1.
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi
Diet energi tinggi
protein tinggi ( ETPT ) adalah diet yang mengandung energi dan protein di atas
kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan
makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging, atau dalam
bentuk minuman enteral energi tinggi protein tinggi. Diet ini di berikan bila
pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat menerima makanan lengkap.
a.
Tujuan
Diet
Tujuan
diet energi tinggi protein tinggi adalah untuk :
1)
Memenuhi
kebutuhan energi dan protein yang menigkat untuk mencegah dang mengurangi
kerusakan jaringan tubuh.
2)
Menambah
berat badan hingga mencapai berat badan normal.
b.
Syarat
Diet
Syarat-syarat
diet energi tinggi protein tinggi adalah :
1)
Energi
tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
2)
Protein
tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
3)
Lemak
cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
4)
Karbohidrat
cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5)
Vitamin
dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal.
6)
Makanan
diberikan dalam bentuk mudah cerna.
c.
Macam
diet dan indikasi pemberian
Diet
energi tinggi protein tinggi di berikan kepada pasien :
1)
Kurang
energi protein (KEP)
2)
Sebelum
dan setelah operasi tertentu, multi trauma, serta selama radioterapi dan
kemoterapi
3)
Luka
bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi.
4)
Hipertiroid,
hamil, dan post-partum dimana kebutahan energi dan protein meningkat.
Menurut
keadaan, pasien dapat di berikan salah satu dari dua macam diet energi tinggi
protein tinggi ( ETPT ) seperti di bawah :
Ø Diet energi tinggi protein tinggi I ( ETPT I
)
Energi
: 2600 kkal, protein : 100 g ( 2 g/kg BB )
Ø Diet energi tinggi protein tinggi II ( ETPT
II )
Energi
: 3000 kkal, protein : 125 g (2,5 g/kg BB )
Bahan makanan yang di tambahkan pada makanan
biasa
Bahan makanan
|
ETPT I
|
ETPT II
|
||
Berat (g)
|
Urt
|
Berat (g)
|
urt
|
|
susu
|
200
|
1 gsl
|
400
|
2 gls
|
Telur ayam
|
50
|
1 btr
|
100
|
2 btr
|
daging
|
50
|
1 ptg sdg
|
100
|
2 ptg sdg
|
Formula komersial
|
200
|
1 gls
|
200
|
1 gls
|
Gula pasir
|
30
|
3 sdm
|
30
|
3
sdm
|
2.
Diet Energi Rendah
Diet energi redah adalah diet yang kandungan
energinya dibawah kebutuha normal, cukup vitamin dan mineral, serta banyak mengandung
serat yang bermanfaat dalam proses penurunan berat badan. Diet ini membatasi
makanan padat energi, seperti kue-kue yang banyak mengandung karbohidrat
sederhana dan lemak, serta goreng-gorengan.
a.
Tujuan
diet
Tujuan
diet energi rendah adalah untuk :
1)
mencapai
dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender, dan kebutuhan fisik.
2)
Mencapai
IMT normal yaitu 18,5-25 kg/.
3)
Mengurangi
asupan energi , sehingga tercapai penurunan berat badan sebanyak -1 kg/minggu. Pastikan bahwa yang
berkurang adalah sel lemak dengan mengukur tebal lemak lipatan kulit dan
lingkar pinggang.
b.
Syarat
diet
Syarat-syarat
diet energi rendah adalah :
1)
Energi rendah,
ditunjukan untuk menurunkan berat badan. Pengurangan di lakukan secara bertahap
dengan mempertimbangkan secara bertahap dengan mempertimbangkan kebiasaan makan
dari segi kualitas maupun kuantitas. Untuk menurunkan berat badan sebanyak -1 kg / minggu, asupan energi di kurangi sebanyak 500-1000 kkal/hari
kebutuhan normal. Perhitungan kebutuhan energi normal dilakukan berdasarkan
berat badan ideal.
2)
Protein
sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg/BB/hari atau 15-20% dari kebutuhan
energi total.
3)
Lemak
sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Usahakan sumber lemak berasal
dari makanan yang mengandung lemak tidak jenuh ganda yang kadarnya tinggi.
4)
Karbohidrat
sedikit lebih rendah, yaitu 55-65% dari kebutuhan energi total. Gunakan lebih
banyak sumber karbonhidrat kompleks untuk memberi rasa kenyang dan mencegah
konstipasi , sebagai alternatif , bisa di gunakan gula buatan sebagai pengganti
gila sederhana.
5)
Vitamin
dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
6)
Diajukan
untuk 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan.
7)
Cairan
cukup, yaitu 8-10 gelas/hari.
3.
Diet Garam Rendah
Yang di maksut
dengan garam dalam diet garam rendah adalah garam natrium seperti yang terdapat
di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaHC), baking powder, natrium benzoat, daan vetsin(mono sodium glutamat).
Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler tubuh yang mempunyai
fungsi menjaga kontraksi otot. Asupan makanan sehari-hari umumnya mengandung
lebih banyak natrium dari pada yang di butuhkan tubuh. Dalam keadaan normal,
jumlah natrium yang di keluarkan tubuh melalui urin sama dengan jumlah yang di
konsumsi, sehingga terdapat keseimbanga.
Makanan sehari-hari biasanya
cukup mengandung natrium yang di butuhkan, sehingga tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. WHO (1990)
menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari ( ekivalen denagn
2400 mg natrium).
Asupan naatrum yang berlebihan,
terutama dalam bentuk natrium klorida, dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
cairan tubuh, sehingga menyebabkan edema atau asites dan/atau hipertensi.
Penyakit-penyakit tertentu seperti sirosis hati, penyakit ginjal tertentu,dekompensasio
kordis, toksemia pada kehamilan dan hipertensi asensial dapat menyebabkan
gejala edema atau asites atau hipertensi. Dalam keadaan demikian asupan garam
natrium perlu dibatasi.
a.
Tujuan
diet
Tujuan
diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam
jarigan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
b.
Syarat
diet
Syarat-syarat
diet garam rendah adalah :
1)
Cukup
energi, protein mineren dan vitamin
2)
Bentuk
makan sesuai dengan keadaan penyakit
3)
Jumlah
ntrium di sesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air atau
hipertensi.
4.
Diet Serat Tinggi
Serat makanan
adalah poli sakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabti. Serat
tidak dapat di cerna oleh enzim cerna tetapi berpengaruh baik untuk kesehatan.
Serat terdiri atas dua golongan, yaitu serat larut air dan tidak larut air.
Serat tidak larut air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang banyak
terdapat dalam bedak beras, gandum, sayuran, dan buah-buahan. Serat gologan ini
dapat melancarkan defekasi sehingga mencegah obstipasi, hemoroid dan
devertikolois. Serat larut air yaitu paktin, gum, dan mukilase yang bnyak
terdapat dalam hevermout, kacang-kcangan, sayur, dan buah-buahan, serat
golongan ini dapat mengikat asam empedu sehingga dapat menurunkan absorbsi
lemak dan kolestrol darah, sehingga menurunkan resiko, mencegah, atau meringan
kan penyakit jantung koronerdan deslipidemia. Serat dapat mencegah kanker kolon
dengan mengikat dan mengeluarkan bahan-bahan karsinogen dalam usus.
Pada umumnya,
makanan serat tinggi mengandung energi rendah, denga demikian dapat membantu
menurunkan berat badan. Diet serat tinggi menimbulkan rasa kenyang sehingga
menunda rasa lapar. Saat ini di pasaran dapat produk serat dalam bentuk
minuman, tetapi penggunaannya tidak di anjurkan. Asupan ,serat berlebihan dapat
menumbulkan gas yang berlebihan dan diare, serta mengganggu penyerapan mineral
seperti magnesium, zat besi, dan kalsium. Makanan tinggi serat alami lebih aman
dan mengandung zat tinggi serta lebih murah. WHO menganjurkan asupan serta
25-30 g/hari.
a.
Tujuan
diet
Tujuan
diet serat tinggi adalah u tuk memberi makanan sesuai kebutuhan gizi yang
tinggi serat sehingga dapat meransang peristaltik usus agar defekasi berjalan
normal.
b.
Syarat-syarat
diet
Syarat-syarat
diet serat tinggi adalah :
1)
Energi
cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas
2)
Protein
cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3)
Lemak
cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
4)
Karbohidrat
cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
5)
Vitamin
dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara kekuatan otot saluran
cerna
6)
Cairan
tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar defekasi. Pemberian minum
sebelum makan akan membantu meransang peristaltik usus.
7)
Serat
tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut air yang berasal dari
beras tumbuk, beras merah, roti wbole wbeat, sayuran, dan buah.
5.
Diet Sisa Rendah
Diet sisa rendah
adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dan hanya sedikit
meninggalkan sisa. Yang dimaksud dengan sisa adalah bagian-bagian makananan yag
tidak diserap seperti yang terdapat didalam susu dan produk susu serta serat
daging yang berserat kasar (liat). Disampig itu, makanan lain yang merangsang
saluran cerna harus dibatasi.
a.
Tujuan
Diet
Tujuan
diet sisa rendah adalah untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang
sedikit mungkin meingggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume veses, dan
tidak merngsang saluran cerna.
b.
Syarat
diet
Syarta-syarat
diet sisa rendah adalah:
1).
Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktifitas.
2).
Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
3).
lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
4).
Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total.
5).
Menghindari energi makanan berserat tinggi dan seang sehingga asupan serat
maksimal 8 g/hari. Pembatasan ini disesuaikan dengan toleransi perorangan.
6).
Menghindari susu, produk susu, dan daging yang berserat kasar (liat) sesuai dengan
toleransi perorangan.
7).
Meghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam, dan
berbumbu tajam.
8).
Makanan dimsak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan
dingin.
9).
Makanan sering diberikan pada porsi kecil.
10).
Bila deberikan untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan khusus, diet perl
disertai suplai vitamin dan mineral, makanan formula, atau makanan perenteral.
6.
Diet Pada Tindakan Bedah
Pengaruh pembedahan
terhadap metabolisme pasca bedah tergantug berat ringannya pembedahan, keadaan
gizi pasien prabedah, dan pengaruh pembedahan terhadap kemampuan pasien untuk
mencerna dan dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelah pembedahan
sering terjadi peningkatan ekskresi notrogen dan natrium yang dapat berlangsung
selama 5-7 hari atau lebih pasca bedah. Peningkatan ekskresi kalsium terjadi
setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah lama tidak bergerak
(imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan luka dan
pendarahan meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin c. cairan yang
hilang perlu diganti.
1.
Diet
pra-bedah
Diet
prabedah adalah pengaturan makann yang diberikan kepada pasien yang akan
menjalani pembedahan.
Pemberian diet
prabedah tergantung pada:
1)
Kedaan
umum pasien, apakah normal atau tidak dalam hal status gizi, gula darah,
tekanan darah, ritme jantung, denyut nadi, fungsi ginjal, dan suhu tubuh.
2)
Macam
pembedahan: (a). Bedah minor atau bedah kecil, seperti tindakan insisi,
ekstirpasi, dan sirkumsisi atau khitan. (b). bedah manyor atau bedah besar,
yang dibedakan dalam bedah saluran cerna (lambung, usus halus, dan usus besar)
da bedah diluar saluran cerna (jantung, ginjal, paru, saluran kemih, tulang,
dan sebagainya).
3)
Sifat
operasi : segera dalam keadaan darurat atau cito, sehingga pasien tidak sempat
diberi diet prabedah. Berencana atau elektif. Pasien disiapkan dengan pemberian
diet prabedah sesuai status gizi dan macam pembedahan.
4)
Macam
penyakit: (a). Penyakit utama yang membutuhkan pembedahan adalah penyakit
saluran cerbna, jantug, ginjal, sluran pernpasan, dan tulang. (b). penyakit
penerta yang dialami, misalnya penyakit diabetes melitus, jantung, dan
hipertensi.
a.
Tujuan diet pra-bedah
Tujuan
diet pra-bedah adalah untuk mengusahakan agar status gizi pasien dalam keadaan
optimal pada suatu pembedahan, sehingga tersedia cadangan untuk mengatasi stres
dan pnyembuhan luka.
b.
Syarat
diet
Syarat-
syarat diet pra-bedah adalah:
1.
Energi.
(a)
Bagi
pasien dengan status gizi kurang diberikan sebanyak 40-45 kkal/kg BB.
(b)
Bagi
pasien dengan status gizi lebih diberikan sebanyak 10-25% dibawah kebutuhan
energi normal.
(c)
Bagi
pasien degan status gizi baik diberikan sesuai dengan kebutuhan energi normal
ditambahakan faktor stres sebesar 15% dari AMB (angka metabolisme basal).
(d)
Bagi
pasien dengn penyakit tertentu energi diberikan sesuai dengan peyakitnya.
2.
Protein
(a)
Bagi
pasien dengan status gizi kurang, anemia, albumin rendah (< 2,5 mg/dl)
diberikan protein tinggi 1,5-2,0 g/kg BB.
(b)
Bagi
pasien dengan status gizi baik atau kegemukan diberikan protein normal 0,8-1
g/kg BB.
(c)
Bagi
pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai dengan penyakitnya.
3.
Lemak
cukup, yaitu 15,25% dari kebutuhan energi total. Bagi pasien dengan penyakit
tertentu diberikan sesuai dengan penyakitnya.
4.
Karbohidrat
cukup, sebagai sisa dari kebutuha energi total untuk menghindari
hipermetabolisme. Bagi pasien dengan penyakit tertentu, karbohidrat diberikan
sesuai dengan penyakitnya.
5.
Vitamin
cukup, terutama vitamin B, C, dan K. Bila perlu ditambahkan dalam bentuk
suplemen.
6.
Mineral
cukup. Bila perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen.
7.
Rendah
sisa agar mudah dilakukan pembersihan saluran cerna atau klisma, sehingga tidak
mengganggu proses pembedahan (tidak buang air besar atau air kecil di meja
operasi).
2.
Diet
Pasca-bedah
Diet
pasca bedah adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani
pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantng pada macam
pembedahan dan jenis penyakit penyerta.
a.
Tujuan
diet pasca-bedah
Tujuan
diet pasca-bedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien kembali
normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan penigkatan daya tahan tubuh
pasien, dengan cara sebagai berikut: (1) memberikan kebutuhan dasar (cairan,
energi, protein). (2) mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat
gizi lain. (3) memperbaiki ketidak seimbangan elektrolit dan cairan.
b.
Syarat
diet
Diet
pasca-bedah adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentu cair,
saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada
macam pembedahan dan keadaan pasien seperti: (1) pasca-bedah kecil. Makan
diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal. (2) pasca-bedah
besar makanan diberikan secara berhati-hati sesuai dengan kemampuan pasien
untuk menerimanya.
7.
Diet Luka Bakar
Luka bakar adalah
kerusakan jaringan permukaan tubuh disebabkan oleh panas pada suhu tinggi yang
menimbulkan reaksi pada seluruh sistem metabolisme. Luka bakar dpata disebabkan
oleh ledakan, listrik, api, zat kimia, uap panas, minya panas, matahari, dan
sebagainya.
a.
Tujuan
diet
Tujuan
diet luka bakar adalah untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah terjadinya
gangguan metabolik serta mempertahankan status gizi secara optimal selama
proses penyembuhan, dengana cara :
(1)
Mengusahakan
dan mempercepat jaringan yang rusak.
(2)
Mencegah
terjadinya keseimbangan nitrogen yang negatif
(3)
Memperkecil
terjadinya hiperglikemia dan hipergliseridemia
(4)
Mencegah
terjadinya gejala-gejala kekrangan zat gizi micro
b.
Syarat
diet
Syarat-syarat
diet luka bakar adalah:
(1)
Memberikan
makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau nutrisi internal dini (NED)
(2)
kebutuhan
energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka bakar, yaitu: (a).
Merurut curreri: 25 kkal/kg BB aktual + 40 kkal x % luka bakar. (b). menurut
asosiasi dietetik australia berdasarkan % luka bakar.
(3)
Protein
tinggi, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total
(4)
Lemak
sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
(5)
Krbohidrat
sedang yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total
(6)
Vitamin
di berikan di atas angka kecukupan gizi (G) yang di anjurkan, untuk membantu
mempercepat perumbuhan.
(7)
Mineral
tinggi, terutama zat besi, seng, natrium, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium.
(8)
Cairn
tinggi. Akibat luka bakar terjadi kehilangn cairan dan elektrolit secara
intensif. Pada 48 jam pertama, pemberian cairan di tujukan untuk mengganti
cairan yang hilang agar tidak terjadi shock.
8.
Diet Komplikasi Kehamilan
1). Diet Hiperemesis
Hiperemesis adalah
suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trisemester II) yang ditandai dengan rasa
mual dan muntah yag berlebihan dalam waktu relatif lama.
a.
Tujuan
Diet Hiperemesis
(1)
Mengganti
persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
(2)
Secara
berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
b.
Syarat
diet Hiperemesis
(1)
Karbohidrat
tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi normal
(2)
Lemak
rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energi total
(3)
Protein
sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
(4)
Makanan
diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan
pasien, yaitu 7-10 gelas per hari.
2).
Diet Preeklampsia
Preeklampsia
merupakan sindroma yang terjadi pada saat kehamilan masuk pada minggu kedua
puluh dengan tanda dan gejala seperti hipertensi, proteinuria, kenaikan berat
badan yang cepat (karena edema), mudah timbul kemerah-merahan, mual, muntah,
pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah, dan kesadaran menurun.
a.
Tujuan
Diet Preeklampsia
(1)
Mencapai
dan mempertahankan status gizi optimal
(2)
Mencapai
dan mempertahankan tekanan darah normal
(3)
Mencegah
atau mengurangi retensi garam atau air
(4)
Mencapai
keseimbangan nitroge
(5)
Menjaga
agar penambahan berat bada tidak melebihi normal
(6)
Mengurangi
atau mencegah timbulnya faktor resiko lain atau penyulit baru pada saat
kehamila atau setelah melahirkan.
b.
Syarat
diet Preeklampsia
(1)
Energi
dan zat gizi cukup
(2)
Gara
diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi garam atau air.
(3)
Protein
tinggi (1 -2 g/kg berat badan)
(4)
Lemak
sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh
ganda.
(5)
Vitamin
cukup; vitamin C dan diberikan sedikit lebih tinggi
(6)
Mineral
cukup terutama kalsium dan kalium
(7)
Bentuk
makanan sisesuaikan dengan kemampuan makan pasien
(8)
Cairan
diberikan 2500 l sehari.
9.
Diet Penyakit Hati dan Kandung Empedu
1)
Diet
penyakit hati
Hati
merupakan salah satu alat tubuh yang berperan dalam metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein.
a.
Tujuan
Diet
(1)
Eningkatkan
regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut atau meningkatkan
fungsi jaringan hati yang tersisa
(2)
Mencegah
katabolisme protein
(3)
Mencegah
penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan bila kurang
(4)
Mencegah
atau mengurangi asites, farises esofagus, dan hipertensi portal.
(5)
Mencegah
koma hipatik
b.
Syarat
diet
(1)
Energi
tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai dengan
kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/kg BB.
(2)
Lemak
cukup yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah dicerna
atau dalam bentuk emulsi.
(3)
Protein
agak tinggi yaitu 1,25-1,5 g/kg BB agar terjadi anabolisme protein
(4)
Vitamin
dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi.
(5)
Natrium
diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites
(6)
Cairan
diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontra indikasi
(7)
Bentuk
makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah atau makanan biasa sesuai
kemampuan saluran cerna
2)
Diet penyakit kandung empedu
Fungsi
utama kandung empedu adalah untuk mengkonsentrasikan dan menyimpan empedu yang
diproduksi oleh hati
a.
Tujuan
diet
(1)
Menurunkan
berat badan bila kegemukan, yang dilakukan secara bertahap
(2)
Membatasi
makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen
(3)
Mengatasi
malapsorbsi lemak
b.
Syarat
diet
(1)
Energi
sesuai kebutuhan
(2)
Protein
agak tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB
(3)
Pada
keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya mereda, sedagkan
pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari kebutuhan energi total.
(4)
Bila
perlu diberikan suplemen vitamin A, D, E, dan K.
(5)
Sera
tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan asam empudu
dalam saluran cerna.
(6)
Hindari
bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman
10.
Diet penyakit diabetes melitu
Diabetes melitus
(DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami
penigkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin secara
absolut atau relatif.
a.
Tujuan
diet
(1)
Mempertahankan
kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan
makanan dengan insulin (endogenous atau exogeous), dengan obat penurut glukosa
oral dan aktifitas fisik
(2)
Mencapai
dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
(3)
Memberi
cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal
(4)
Menghindari
atau menangai komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti
hipoglikemia, komplikasi jagka pendek, dan jangka lama serta masalah yang
berhubungan dengan latihan jasmani
(5)
Meningkatkan
derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi optimal
b.
Syarat
diet
(1)
Energi
cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
(2)
Kebutuhan
protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
(3)
Kebutuhan
lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk < 10% dari
kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10 % dari lemak tidak jenuh
ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal
(4)
Kebutuhan
karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total yaitu 60-70%.
(5)
Penggunaan
gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali jumlahnya
sedikit sebagai bumbu.
(6)
Penggunaan
gula alternatif dalam jumlah terbatas
(7)
Asupan
serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat
dalam sayur dan buah.
(8)
Pasien
DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium dalam bentuk
garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3000 mg/hari.
(9)
Cukup
vitamin dan mineral
11.
Diet Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
1.
Diet
Dislipidemia
Dislipidemia
adalah kelainan metabolisme lipit yang ditandai dengan peningkatan atau
penurunan fraksi lipid dalam plasma.
a.
Tujuan
diet
(1)
Menurutkan
berat badan bila kegemukan
(2)
Mengubah
jenis dan asupan lemak makanan
(3)
Menurunkan
asupan kolesterol makanan
(4)
Meningkatkan
asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana lipid
b.
Syarat
diet
(1)
Energi
yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktifitas fisik
(2)
Lemak
sedang, <30% dari kebutuha energi total
(3)
Protein
cukup, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total
(4)
Karbohidrat
sedang, yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total
(5)
Serat
tinggi, terutama serat larut air yang terdapat dalam apel, beras tumbuk atau
beras merah, havermout, dan kacang-kacangan.
(6)
Vitamin
dan mineral cukup
2.
Diet
Penyakit Jantung
Penyakit
jantung terjadi akibat proses berkelanjutan dimana jantung secara berangsur
kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal.
a.
Tujuan
diet
(1)
Memberikan
makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
(2)
Menurutkan
berat badan bila terlalu gemuk.
(3)
Mecegah
atau menghilangkan penimbunan garam atau
air.
b.
Syarat
diet
(1)
Energi
cukup, untuk mencapai da mempertahankan berat badan normal
(2)
Protein
cukup yaitu 0,8 g/kg BB
(3)
Lemak
sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10 % berasal dari lemak jenuh
dan 10-15% lemak tidak jenuh
(4)
Kolesterol
rendah terutama jika disertai denagan dislipidemia
(5)
Vitamin
dan mineral cukup
(6)
Garam
rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
(7)
makanan
mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
(8)
Serat
cukup untuk menghindari konstipasi.
(9)
Cairan
cukup, + 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan
(10) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan
penyakit, diberikan dalam porsi kecil.
(11) Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi
melalui makanan dapat diberikan tambahan berupa makanan enteral, perenteral, atau
suplemen gizi.
3.
Penyakit
stroke
Stroke
atau penyakit peredaran darah otak adalah kerusakan pada bagian otak yang
terjadi bila pembuluh darah yang membawa oksigen dan zat-zat gizi ke bagian
otak tersumbat atau pecah.
a.
Tujuan
diet
(1)
Memberikan
makanan secukupnya ntuk memeuhi kebutuhan gizi pasien dengan memperhatikan
keadaan dan komplikasi penyakit
(2)
Memperbaiki
keadaan stroke, seperti disvagia, pneumonia, kelainan ginjal, dekubitus.
(3)
Mempertahankan
keseimbangan cairan elektrolit
b.
Syarat
diet
(1)
Energi
cukup yaitu 25-45 kkal/kgBB.
(2)
Protei
cukup, yaitu 0,8-1 g/kg BB.
(3)
Lemak
cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total.
(4)
Karbohidrat
cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total
(5)
Vitamin
cukup, terutama vitamin A, riboflavin, , asam folat, , C, dan E.
(6)
Mineral cukup,
terutama kalsium, magnesium, dan kalium.
(7)
Serat
cukup, untuk membatu menurunkan kadar kolestrol darah dan mencegah konstipasi.
(8)
Cairan
cukup, yaitu 6-8 gelas/hari, kecuali pada keadaan edema dan asites, cairan di
batasi.
(9)
Bentuk
makanan di sesuaikan keadaan pasien.
(10)
Makanan
di berikan dalam porsi kecil dan saring.
12.
Diet Penyakit Ginjal Dan Saluran Kemih
1.
Diet Sindroma
Nefrotik
sindroma
nefrotik atau nefrosis adalah kumpulan manifestasi penyakit yang ditandai oleh
ketidakmampuan ginjal untuk memelihara keseimbangan nitrogen sebagi akibat
meningkatnya permeabilitas membran kapiler glomerulus.
a.
Tujuan
diet
(1)
Mengganti
kehilangan protein terutama albumin.
(2)
Mengurangi
edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
(3)
Memonitor
hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida.
(4)
Mengontrol
hipertensi.
(5)
Mengatasi
anoreksia.
b.
Syarat
diet
(1)
Eneri
cukup untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif, yaitu 35 kkal/kg BB
per hari.
(2)
Protein
sedang, yaitu 1,0 g/kg BB, atau 0,8 g/kg BB di tambahkan jumlah protein yang di
keluarkan melalui urine.
(3)
Lemak
sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
(4)
Karbohidrat
sebagai kebutuhan energi.
(5)
Natrium
dibatasi, yaitu 1-4 g sehari, tergantung berat ringannya edema
(6)
Kolestrol
dibatasi < 300 mg, begitu pula gula murni, bila ada peningkatan trigliserida
darah.
(7)
Cairan
disesuaikan dengan banyaknya cairan di keluarkan melalui urin ditambah 500 ml
pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernapasan.
2.
Diet Gagal
Ginjal Akut
Gagal
ginjal akut terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara mendadak yang
terlihat pada penurunan glomerulo
filtration rate (GFR) atau tes kliren kreatinin (TKK) dan terganggunya
kemampuan ginjal untuk mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme.
a.
Tujuan
diet
(1)
Memberikan
maknan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal.
(2)
Menurunkan
kadar ureun darah.
(3)
Menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit
(4)
Memperbaiki
dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat penyembuhan wanita.
b.
Syarat
diet
(1)
Energi
cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/kg BB.
(2)
Protei
di sesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6-1,5 g/kg BB.
(3)
Lemak
sedang, yaitu, 20-30% dari kebutuhan energi total, atau antara 0,5-1,5 g/kg BB.
(4)
Karbohidrat
sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energi yang diperoleh
dari protein dan lemak.
(5)
Natrium
dan kalium di batasi bila ada anuria.
(6)
Cairan,
sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare, dan urin + 500 ml.
(7)
Bila
kemampuan untuk makan rendah, makanan di berikan dalam bentuk formula enteral
atau parenteral, tambahkan suplemen asam folat, vitamin , vitamin C, vitamin A, dan vitamin K.
3.
Diet
Penyakit Ginjal Kronik
Penyakit
ginjal kronik (chronic kidnei disease )
adalah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secaraa
perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal.
a.
Tujuan
diet
(1)
Mencapai
dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi
ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal.
(2)
Mencegah
dan menurunkan kadar ureun darah yang tiggi (uremia).
(3)
Mengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit.
(4)
Mencegah
atau mengurangi progrevisitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunnya laju
filtrasi glomerulus.
b.
Syarat
diet
(1)
Energi
cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
(2)
Protein
rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kg BB.
(3)
Lemak
cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total.
(4)
Karbohidrat
cukup, yaitu kebutuhan energi total di kurangi energi yang berasal dari protein
dan lemak .
(5)
Natrium
di batasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria.
(6)
Kalium
di batasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia( kalium darah > 5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
(7)
Cairan
dibatasi, sebanyak jumlah urin sehari di tambah pengeluaran cairan melalui
keringat dan pernapasan (+500 ml).
(8)
Vitamin
cukup, bila perlu di berikan suplemen piridoksi, asam folat, vitamin C, dan
vitamin D.
13.
Diet Penyakit Gout Artritis
Gout adalah suatu
penyakit artritis yang di sebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditadai
dengan dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah.
a.
Tujuan
diet
Tujuan
diet gout atritis adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin.
b.
Syarat
diet
(1)
Energi
sesuai dengan kebutuhan tubuh.
(2)
Protein
cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15 % dari kebutuhan energi total.
(3)
Hindari
bahan makanan sember protein yang mempunyai kandungan urin > 150 mg/100g.
(4)
Lemak
sedang, yaitu 10-20% dari kebuutuhan energi total.
(5)
Karbohidrat
dapat di berikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari kebutuhan energi total.
(6)
Vitamin
dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
(7)
Cairan
di sesuaikan dengan urin yang keluar setiap hari.
14.
Diet Penyakit Kanker
Kanker adalah
pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak dapat di kontrol
sehingga cepat meyebar.
a.
Tujuan
diet
(1)
Memberikan
makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya terima pasien.
(2)
Mencegah
ataau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan.
(3)
Mengurangi
rasa mual, muntah, dan diare.
(4)
Mengupayakan
perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh pasien dan
keluarganya.
b.
Syarat
diet
(1)
Energi
tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32 kkal/kg BB untuk perempuan.
(2)
Protein
tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
(3)
Lemak
sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
(4)
Karbohidrat
cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
(5)
Vitamin
dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C dan E.
(6)
Rendah
iodium bila sedang menjalani medikasi radioaktif internal.
(7)
Bila
imunitas menurun (leukosit > 10 ul ) atau pasien akan menjalani kemoterapi
agresif, pasien harus mendapat makanan yang steril.
(8)
Poirsi
makan kecil dan sering diberikan.
15.
Diet Penyakit HIV/AIDS
AIDS merupakan
tahap akhir penyakit infeksi yang di sebabkan oleh HIV yang dapat menimbulkan
infeksi pada sistem organ tubuh termasuk otak sehingga menyebabkan rusaknya
sistem kekebalan tubuh.
a.
Tujuan
umum
(1)
Memberikan
intervensi gizi secara cepat dengan mempertimbangkan seluruh aspek dukungan
gizi pada semua tahap dini penyakit infeksi HIV.
(2)
Mencapai
dan mempertahankan berat badan serta komposisi tubuh yang diharapkan, terutama
jaringan otot.
(3)
Memenuhi
semua kebutuhan energi dan semua zat gizi.
(4)
Mendorong
perilaku sehat dan menerapkan diet, olahraga, dn relaksasi.
b.
Tujuan
khusus
(1)
Mengatasi
gejala diare, intoleransi laktosa, mual,dan mutah.
(2)
Meingkatkan
kemampuan untuk memusatkan perhatian, yag terlihat pada: pasien dapat di bedakan
antara gejala anoreksia, perasaan kenyang, perubahan indra pengecap, da
kesulita menelan.
(3)
Mencapai
dan mempertahankan berat badan normal.
(4)
Mencegah
penuruna berat badan yang berlebihan (terutama jaringan otot).
(5)
Memberikan
kebebasan pasien untuk memilih makanan yang adekuat sesuai dengan kemampuan
makan dan jenis terapi yang diberikan.
c.
Syarat
diet
(1)
Energi
tinggi, pada perhitugan kebutuhan energi, diperhatikan faktor sres, aktivitas
fisik, dan kenaikan suhu tubuh.
(2)
Protein
tinggi yaitu 1,1-1,5 g/kg BB untuk memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh
yang rusak.
(3)
Lemak
cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
(4)
Vitamin
dan mineral tinggi, yaitu 1 kali ( 150%) angka keukupan gizi
yang dianjurkan (AKG), terutama vitamin A, , C, E, folat, kalsium, magnesium, seng, dan selenium.
(5)
Serat
cukup, gunakan serat yang mudah cerna.
(6)
Cairan
cukup, sesuai dengan keadaan pasien.
(7)
Elektrolit.
(8)
Bentuk
makanan di modifikasi sesuai dengan keadaan pasien.
(9)
Makanan
di berikan dalam porsi kecil da sering.
(10)
Hindari
makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik, termik, maupun kimia.
BAB III
KESIMPULAN
Diet
adalah sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi makan
untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan berat badan yang ideal.
Diet
penyakit adalah salah satu usaha mengatur pola makan yang sehat dengan penyakit
yang di derita agar cepat menuju angka kesembuhan dan mencegah penyakit itu
kembali lagi.
Macam-macam penyakit yang di perlukan diet :
(1)
Diet
pada tindakan bedah
(2)
Diet
luka bakar
(3)
Diet
komplikasi kehamilan
(4)
Diet
penyakit hati dan kandung empedu
(5)
Diet
penyakit diabetes melitus
(6)
Diet
penyakit jantug dan pembuluh darah
(7)
Diet
penyakit ginjal dan saluran kemih
(8)
Diet
penyakit gout artritis
(9)
Diet
penyakit kanker
(10)
Diet
penyakit HIV/AIDS
Diet standar
makanan khusus adalah :
(1)
Diet
energi tinggi protein tinggi
(2)
Diet
energi rendah
(3)
Diet
garam rendah
(4)
Diet
serat tinggi
(5)
Diet
sisa rendah
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,sunita.penuntun diet edisi baru.jakarta:Gramedia
Pustaka Utama,2004
2 comments
Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online
SITUS JUDI KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS
Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
dengan kemungkinan menang sangat besar.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
• AduQ
• BandarQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• FaceBook : @TaipanQQinfo
• WA :+62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
Come & Join Us!!
makasih buat lamannya sangat membantu,,,
EmoticonEmoticon