BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kedokteran semakin hari semakin berkembang,
demikian juga dengan penemuan tentang cara memandikan bayi baru lahir. Dahulu
bayi yang baru lahir biasanya langsung dimandikan, baik itu oleh bidan maupun
dukun beranak. Saat itu memandikan bayi yang baru lahir secara langsung
merupakan prosedur dalam bidang kedokteran. (Dr. Bona simanungkalit, DH. SM.,
M.kes., 2007)
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh
bayi dengan air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan
urutan- urutan yang sesuai. Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah,
terutama bagi ibu baru. Dibutuhkan ekstra hati- hati serta persiapan yang benar
agar mandi sikecil tidak hanya berjalan lancar namun juga menyenangkan bagi
mereka. (Naureh, 2009)
Namun jika mereka mengetahui pedoman memandikan bayi
karena sebelumnya sudah pernah memiliki anak maka hal itu bukanlah pekerjaan
yang berat terkadang ibu nifas menyerahkan anaknya pada baby sitter, pembantu
atau kepada orang tuanya untuk memandikan sang bayi, bahkan terkadang orang tua
ditahan tinggal di rumahnya sampai berbulan-bulan agar ada yang memandikan sang
buah hati. Padahal jika ada kemauan, memandikan bayi ini bukan merupakan hal
yang sulit (Dr. Bona Simanungkalit, DH.SM., M.Kes., 2007).
B. Tujuan
1. Tujuan
Umum
Dengan
adanya makalah ini di harapkan kepada mahasiswa dan perawat, dapat memahami gambaran
tentang memandikan bayi dan merawat tali pusat bayi sesuai dengan prosedurnya.
2. Tujuan khusus
Melalui makalah ini bisa mengetahui tentang
memandikan bayi dan merawat tali pusat yang
berguna untuk meningkatkan sirkulasi
pada bayi, dan memberi rasa nyaman pada bayi, serta mencegah infeksi pada tali pusat bayi.
BAB
II
Tinjauan
Teori
A. Memandikan
Bayi Dan Merawat Tali Pusat
1. Memandikan Bayi
a.
Definisi
Memandikan bayi merupakan upaya yang
dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terarasa segar , dan mencegah
kemungkinan infeksi. Prisip dalam memandikan bayi yang harus diperhatikan
menjaga jangan sampai bayi kedinginan dan air masuk ke hiddng, mulut, ataupun
telingayang mengakibatkan aspirasi (Panduan Praktek Laborotorium Kperawatan
2013).
Waktu mandi pertama bergantung pada keadaan
bayi. Bayi cukup bulan dan sehat dapat dimandikan segera setelah lahir, tetapi
dibeberapa rumah sakit bersalin, ada yang menunda sampai ibu di pindahkan
keruang nifas atau rumah. Alasan dari tindakan ini berpusat pada resiko
kedinginan dan penularan infeksi pada bayi. Johnsont et al. (2003)
marekomendasikan untuk menunda memandikan pertama kali sampai bayi menyusui
untuk meminimalkan resiko bayi menjadi kedinginan, yang mungkin dapat dilakukan
di akhir minggu pertama.
Newell et al.(1997) berpendapat bahwa
penundaan mandi pertama sampai bayi mendapatkan flora kulitnya sendiri dapat
mengurangi resiko infeksi. Meskipun meminimalkan resiko infeksi merupakan hal
yang sangat penting, tetapi memandikan setiap hari merupakan hal yang tidak
perlu , termasuk mencuci rambut bayi setiap hari. Terlalu sering memandikan
bayi khususnya dengan sabun atau lision alkalin dapat menimbulkan infeksi pada
bayi. Pada sanat bayi lahir kulit bayi tidak begitu asam dengan pH 6,34
kemudian menurun sampai 4, 95 dalam 4
hari (Lund et al, 1999). Di anjurkan untuk memandikan bayi hanya dengan air
hangat sudah cukup memadai untuk membersihkan bayi. (Praktik Kebiadanan, 2005,
hal: 107).
b. Tujuan
1.
Memandikan
bayi untuk membersihkan tubuh bayi
2.
Membersihkan
kulit dan menghilangkan bau
3.
Meningkatkan
sirkulasi darah
4.
Mencegah
infeksi
5.
Merawat
tali pusat (astrieka,kaya ilmiah,2013)
2. Merawat
Tali Pusat
Tali pusat bayi diklem kemudian dipotong pada
saat lahir, tali pusat sepanjang 2-5 cm yang tertinggal sudah tidak berfungsi.
Tali pusat merupakan tempat potensial terjadinya infeksi, tempat ideal
terjadinya kolonisasi dan replikasi organisme. Penatalaksanaan asuhan untuk
bayi yang tidak beresiko tinggi mengalami infeksi saat ini berpusat pada
mempertahankan tali pusat, menggunakan air ketika memandikan. (Praktik Kebidanan,
2005, hal: 107)
B. Persiapan Alat dan bahan
Menurut
sumber (Panduan Praktik Klinik dan Labotorium Mandiri Keperawatan, 2013):
1. Set
baju bayi yang terdiri atas bedong, popok, diaper, baju, sarung tangan,
dan sarung kaki
2.
Handuk 2 buah
3. Waslap 2 buah
4. Bak mandi
5. sabun bayi
6. Sampo
7. Sisir
8.
Kapas kering
9. Cairan
DTT di tempatnya
10.
Kapas mata
11.
Perlengkapan bayi, seperti baby oil, minyak telon, losion, dan bedak, kasa
steril
12.
Alat pelindung diri (celemek).
13.
Alat-alat untuk pengendalian infeksi
(PI) , seperti cairan DTT, 2 baskom.
Waslap, tempat tempat sampah medis dan
nonmedis.
2.3 Langkah Memandikan Bayi Dan Merawat Tali
Pusat Bayi
Menurut sumber (Panduan Praktik Klinik dan
Labotorium Mandiri Keperawatan, 2013):
1.
Menyiapkan alat dan mendekatkan ke
klien.
2.
Mengucap salam / tegur sapa dengan
keluarga klien.
3.
Memperkenalkan diri kepada keluarga
klien.
4.
Menyentuh klien ketika akan melaksanakan
tindakan.
5.
Memasang sampiran atau penutup.
6.
Mengatur posisi klien senyaman mungkin
7.
Menggucapkan ‘’ Bismillah’’ ketika akan
melaksanakan tindakan.
8.
Mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir, mengeringkan denganhanduk bersih.
9.
Jelaskan prosedur yang akan dilakakan
pada keluarga bayi.
10. Letakkan
bayi di atas meja yang telah diberi alas handuk.
11. Lepaskan
baju kecuali popok, dan selimuti tubuh bayi dengan handuk agar tidak
kedinginan.
12. Mulai
memandikan usap mata dari kantus dalam ke kantus luar, gunakan air bersih bagian
yang berbeda untuk tiap-tiap mata.
13. Menyeka
dengan washlap dengan di sekeliling mulut dan seluruh dengan lembut. Berikan
perhatian khusus pada bagian belakang telinga dan lipatan- lipatan di leher.
14. Mengeringkan
dengan lembut
15. Angkat
bayi di atas bak mandi dengan keadaan terbungkus handuk, topang kepalanya
dengan tangan di bagian tengkuknya dengan tangan dan topang badannya dengan
lengan anda. (cara sepeti ini untuk menjaga keselamatandan keamanan bayi).
16. Basuh
rambut dengan air dan sediki shampo pijat dengan lembut seluruh bagian
kepalanya.
17. Bersihkan
telinga luar, bersihkan dengan gerakan memutar pada tiap-tiap telinga.
18. Letakkan
bayi dan keringkan kepala bayi dengan lembut.
19. Buka
pakaian bayi atau popok bersihkan pantatnya dengan kapas lembab.
20. Letakkan
bayi dalam bak mandi dengan cara memegang bayi dengan aman. Seblumnya percikan air
hangat pelan-pelan agar tidak kaget.
21. Ambil awshlap yang telah di berikan sabun,
bersihkan badan bayi perhatikan daerah lipatan.
22. Membersihkan
genetelia bayi perempuan:
23. Membersihkan
genetelia bayi laki-laki:
24. Biarkan
bayi menikmati air mandi hangat untuk beberapa saat.
25. Angkat
bayi dan keringkan dengan handuk besar
26. Sebelum
mengenakan pakaian lepaskan kasa pengikat tali pusat, gunakan alkohol untuk
perawatan tali pusat agar perawatan lebih adekuat, kemudian ganti dengan kassa
kering.
27. Berikan
baby oil pada lipatan
28. Berikan
minyak talon pada badan bayi
29. Gunakan
pakaian bayi yang tepat dengan kondisi lingkungan.
30. Menyisir
rambut bayi
31. Mengevaluasi
reaksi bayi
32. Mengeinformasikan
kepada keluarga pasien tindakan telah selesai
33. Bereskan/
rapikan alat-alat
34. Mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih.
35. Melakukam
dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Memanuhi kebutuhan higiene bayi merupakan keterampilan
yang penting bagi bidan,
yang tidak hanya harus bisa melakukan
tetapi juga harus mengajarkannya kepada orang tua.
2.
Memandikan bayi dapat menjadikan proses
yang menyenangkan bagi
yang terlibat, tetap kehangatan, kenyamanan, dan keamanan bayi
yang
harus di perhatikan.
3.
Tali pusat tidak perlu
dibersihkan secara rutin karena dapat
memperlambat pelepasannya dan hal
ini dapat meningkatkan resiko
infeksi.
B. SARAN
Diharapkan
setelah membaca makalah ini mahasiswa dan perawat bisa memahami tentang cara
memandikan bayi dan merawat tali pusat serta mencegah infeksi pada tali pusat
bayi, dan bisa memberikan rasa nyaman pada bayi.
DAFTAR PUSTAKA
K.deswani.(2010).
panduan praktikum klinik dan laboratorium
jakarta: salemba medika.
Johnson
Ruth, Taylor Wendy.(2005). Praktik
Kebidana: Penerbit Buku Kedokteran.
Bagian
Laboratorium Keparawatan, (2013). Panduan
Praktek Laboratorium Mandiri Keperawatan.
Astrieka.(2013).karya tulis ilmiah memandikan bayi,pdf
EmoticonEmoticon