Cara mengetahui mencegah dan mengobati penyakit mendengkur



Mendengkur
Mendengkur merupakan suatu getaran yang muncul ketika tidur yang dihasilkan terutama saat bernapas karena terjadi getaran pada langit langit lunak (palatum mole) dari pilar yang dibatasi rongga orofaring (bagian tengah faring).
Mendengkur menandakan adanya penyumbatan atau obstruksi pada sebagian saluran napas atas yang berasal dari desakan udara untuk melewati saluran yang menyempit atau tersumbat. Mendengkur bisa merupakan pertanda adanya penyakit berhentinya napas ketika tidur (obsructive sleep apnea-OSA). Keadaan mendengkur dianggap OSA bila berhentinya aliran udara pernapasan berlangsung selama 10-45 detik. Episode obstruksi berhubungan dengan penurunan saturasi oksihemoglobin dan Microarrousal fragmented sleep yang berulang.


Mekanisme tidur normal
Berikut adalah hal hal yang terjadi ketika kita tidur dengan normal:
# Tonus otot faring menurun
# Saluran udara menyempit
# Resistensi pernapasan meningkat tekanan inspirasi harus ditingkatkan usaha bernapas meningkat terjadi peningkatan tekanan negatif intratorakal


Mekanisme OSA
jika tekanan negatif intratorakal lebih besar dari kekuatan moskulus abduktor dan dilator faring, maka akan terjadi hal hal berikut ini :
# Kolaps bagian saluran napas yang tidak kaku : faring,velovaring, dan hipofaring
# Terjadi dengkuran (getaran dari saluran napas yang kolaps)
# Obstruksi sebagian atau total (udara pernapasan tidak melewati bagian yang kolaps) yang disebut hipopnea dan apnea.


Efek negatif OSA
Efek negatif OSA antara lain:
# Tidur tidak nyenyak
# Mengantuk disiang hari
# Sakit kepala pada pagi hari
# Mudah marah, lemas
# Produktivitas menurun
# Meningkatkan kemungkinan kecelakaan
# Daya ingat menurun
# Kemampuan intelektual menurun
# Dapat menimbulkan masalah seksual
# Depresi


Komplikasi OSA
OSA dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup dan memicu timbulnya sejumlah penyakit berbahaya seperti meningkatkan risiko terkena hipertensi sebanyak dua kali lipat, meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke pada usia muda sebesar dua kali lipat, serta disfungsi seksual, bahkan kematian mendadak. Itu sebabnya mendengkur perlu dicermati dan ditangani dengan baik.


Penyebab
Mendengkur pada anak anak lebih banyak di sebabkan karena pembesaran amandel/tonsil. Sementara itu, pada orang dewasa disebabkan oleh banyak hal, seperti masalah pada saluran napas, mulai dari hidung, palatum mole (nasofaring), lidah (orofaring), hipofaring, hingga aktivitas neuromuskular. Obstruksi pada hidung dapat terjadi akibat peradangan mukosa atau kelainan anatomi.


Gejala umum
# Perasaan tidak segar karena kurang tidur
# sakit kepala
# sakit atau nyeri tenggorokan saat bangun tidur
# mengantuk yang berlebihan saat siang hari
# kelelahan yang berkepanjangan
# perubahan kepribadian
# gangguan konsentrasi dan daya ingat


Gejala pada malam hari
# mendengkur dengan bunyi keras
# napas berhenti disela sela mendengkur dan diakhiri dengan dengusan
# rasa sesak dan tercekik yang membuat penderita terbangun
# tidur tidak nyenyak karena sering terbangun dan berubah posisi


Diagnosis
Pemeriksaan saluran napas mulai dari hidung sampai daerah laring menggunakan nasofaringoskopi serat optik. Lokasi obsrtuksi ini penting diketahui berkaitan dengan kesesuaian derajat berat atau ringannya OSA yang penetapannya dilakukan melalui pemeriksaan polisomnografi. Hasil polisomnografi akan menentukan jenis terapi yang tepat untuk pasien, apakah filakukan dengan teknik bedah atau non-bedah.


Pengobatan
Setiap pasien akan mendapatkan terapi pengobatan yang berbeda beda, sesuai dengan penyebab OSA. Mendengkur dan OSA dapat diatasi dengan berbagai terapi, baik tindakan bedah maupun non-bedah.


Terapi non-bedah
Yang termasuk terapi non-bedah :
# menurunkan berat badan
# perubahan posisi tidur: miring
# oral, dental appliance
# penggunaan CPAP (continuous positive airway pressure) yang digunakan sebelum penderita tidur. CPAP digunakan sampai penyebab mendengkur sudah dapat diatasi.
# obat


Terapi bedah
Terapi bedah dilakukan dengan berbagai metode yang disesuaikan dengan kondisi dan tingkat keparahan penyakit, antara lain dengan implant pilar, radio frekuensi konka inferior, cautery assisted stiffening operation-somnoplasty, uvula palato pharyngoplasti (UPPP), dan tongue base surgery.
Baik terapi bedah maupun non-bedah tidak dapat 100% menghilangkan suara dengkuran. Namun suara dengkuran yang ditimbulkan sangat halus dan tidak lagi mencetuskan terjadinya henti napas saat tidur (OSA), sehingga dengkuran tidak membahayakan pasien.


EmoticonEmoticon